Adapun adab di mana bisa membaca beberapa surah dalam satu rakaat, misalnya setelah membaca Al Fatihah lalu membaca surah Al Ikhlas dan Surah Al Falaq. Bisa dilakukan karena dicontohkan oleh Rasulullah.
Lalu bisa juga membaca satu surah dengan ayat berbeda, seperti Surah Al Baqarah. Namun, dianjurkan membaca surah sampai selesai jika surah itu pendek.
Dalam hadis riwayat dari sahabat Abu Qatadah, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
انَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الأُولَيَيْنِ مِنْ صَلاَةِ الظُّهْرِ بِفَاتِحَةِ الكِتَابِ، وَسُورَتَيْنِ يُطَوِّلُ فِي الأُولَى، وَيُقَصِّرُ فِي الثَّانِيَةِ وَيُسْمِعُ الآيَةَ أَحْيَانًا، وَكَانَ يَقْرَأُ فِي العَصْرِ بِفَاتِحَةِ الكِتَابِ وَسُورَتَيْنِ، وَكَانَ يُطَوِّلُ فِي الأُولَى، وَكَانَ يُطَوِّلُ فِي الرَّكْعَةِ الأُولَى مِنْ صَلاَةِ الصُّبْحِ، وَيُقَصِّرُ فِي الثَّانِيَةِ
Artinya: “Nabi Shallallahu alaihi wa sallam membaca Al Fatihah di dua rakaat pertama Sholat Zuhur dan juga membaca dua surah yang panjang pada rakaat pertama dan pendek pada rakaat kedua dan terkadang hanya satu ayat. Beliau membaca Al Fatihah di dua rakaat pertama Sholat Ashar dan juga membaca dua surah dengan surah yang panjang pada rakaat pertama. Beliau juga biasanya memperpanjang bacaan surah di rakaat pertama Sholat Subuh dan memperpendeknya di rakaat kedua.” (HR Al Bukhari Nomor 759 dan Muslim Nomor 451) (okz)
Wallahu a’lam.