Eramuslim,com -Mari belajar dari sahabat dalam mempraktekkan seluruh ayat yang diturunkan oleh Allah Ta’ala dalam al-Qur’an al-Adhim. Mereka mendengar, lalu taat. Mereka tahu, lalu memahami, dan mengerjakan. Bahkan jarak antara tahu dan amal, jedanya amat singkat.
Berikut kisah sahabat yang merupakan orang terkaya di Madinah. Beliau langsung menyerahkan kebunnya di jalan Allah Ta’ala sesaat setelah mengetahui ayat tentang keutamaan infaq. Ayat apakah yang dimaksud? Siapakah sosok inspiratif ini?
Kekayaan yang paling dicintai oleh sahabat ini adalah sebuah kebun berjuluk Bairuha’. Posisi kebun tersebut berhadapan dengan masjid. Maka setelah mendengar ayat tentang infaq, ia bergegas mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
“Ya Rasulullah,” lanjutnya menyampaikan, “kuserahkan harta yang paling kucintai ini untuk dimanfaatkan sebagaimana petunjuk yang Allah Ta’ala sampaikan kepadamu.”
“Bagus,” jawab Nabi yang diulang dua kali. Lalu, lanjut beliau dua kali pula, “Yang demikian itulah harta yang menguntungkan, harta yang menguntungkan.”
Namun, sabda Nabi setelahnya, “Aku berpendapat, hendaklah tanah ini kau manfaatkan untuk keluarga dan kerabatmu.”