“Aku akan laksanakan, ya Rasulullah,” sahut sahabat nan mulia akhlaknya ini. Kemudian, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Imam Ahmad bin Hanbal dari Ishaq bin ‘Abdullah bin Abu Thalhah, “(Sahabat itu pun) membaginya kepada sanak kerabatnya dan putri-putri pamannya.”
Semoga Allah Ta’ala merahmati dan melimpahkan keberkahan kepada sosok ini. Semoga Allah Ta’ala berikan kekuatan kepada kita untuk meneladaninya. Ialah sosok yang tak banyak tanya, namun amat gigih dalam mengamalkan apa yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala dan sunnah Nabi-Nya.
Beliau yang kisahnya diabadikan dan senantiasa disebut namanya saat kisah ini dibincangkan, adalah sosok tangguh bernama Abu Thalhah yang terletak gelar ‘al-Anshari’ di belakang namanya.
Sedangkan ayat yang menjadi inspirasi dalam amalnya adalah surat Ali ‘Imran [3] ayat 92:
لَن تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنفِقُوا مِن شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Waki’ meriwayatkan dari ‘Amr bin Maimun, bahwa al-Birr (kebaikan) dalam ayat ini bermakna surga. Artinya, “Tidak akan dapat masuk ke surga, sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” [Pirman/kisahikmah]