“Jangan,” serunya seraya mendekati lelaki yang memuntahkan semua jenis hinaan kepadanya.
“Apa yang tidak kauketahui,” ujarnya seraya berbisik, “lebih banyak dari yang kuketahui.”
Beliau hendak menegaskan, meskipun yang disampaikan oleh laki-laki itu adalah kebohongan fitnah, sejatinya beliau merasa memiliki banyak dosa di sepanjang hidupnya.
Inilah karakter orang-orang shaleh yang disayangi Allah Ta’ala. Mereka merasa memiliki banyak dosa sehingga hari-harinya dijalani dengan perbaikan kebaikan seraya meminta ampun kepada Allah Ta’ala.
Lantas, kepada lelaki ini, meski ia telah melontarkan hinaan kepadanya berupa fitnah, sang cicit justru memerintahkan, “Berikan kepadanya 1000 dirham.”
Aduhai mulia akhlak dan dermawannya sang cicit Nabi ini. Beliau yang dalam riwayat lain disebutkan bersedekah setiap malam tanpa sepengetahuan orang lain, hingga pundaknya menghitam sebab memanggul karung berisi gandum ini, adalah anak dari Sayyidina Husain. Beliau adalah ‘Ali Zaenal ‘Abidin, semoga Allah Ta’ala merahmatinya. [Pirman/kisahikmah]