Maka seorang hamba seharusnya bersabar atas apa yang menimpa dirinya dari kesulitan. Seorang mukmin juga harus meneladani Nabi Muhammad dan memperhatikan bagaimana kesabaran beliau menghadapi gangguan kaum musyrikin.
Abdullah bin Alharits meriwayatkan dari Ibn Abbas berkata: “Seorang Nabi mengeluh kepada Allah: ‘Ya Tuhan, mengapa seorang hamba yang taat kepada perintah-Mu dan menjauhi larangan-larangan-Mu, Engkau hindarkan darinya dunia dan Engkau hidangkan baginua ujian bala. Sedang hamba yang kafir tidak taat bahkan melanggar larangan-Mu, Engkau jauhkan darinya bala dan Engkau lapangkan baginya dunia (rezeki)?”
Maka Allah Ta’ala menurunkan wahyu kepadanya: “Seorang mukmin berbuat dosa dan Aku hindarkan darinya dunia (rezeki) dan Aku turunkan padanya bala untuk menjadi penebus dari dosa-dosanya sehingga ia menghadap kepada-Ku dan Aku membalas hasanat-hasanatnya. Sedang orang kafir berbuat dosa, maka Aku lapangkan baginya dunia (rezeki) dan Aku jauhkannya dari bala sehingga menghadap kepada-Ku, maka Aku akan balas semua dosa-dosanya.”
Imam Abu Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ahmad Abdul Wahhab bin Muhammad Assamarqandi dari Humaid Aththawil dari Anas bin Malik berkata: “Jika Allah akan memberi seorang hamba kebaikan atau dijadikan kekasih-Nya, maka dituangkan bala atasnya dan digerojok sederas-derasnya lalu bila berdoa disambut kedua kalinya. Disambut oleh Allah (yang berbunyi): “Labbaika wasa’daika, tiadalah Aku meminta sesuatu melainkan Aku simpan di sisi-Ku untukmu yang lebih utama.”
Maka apabila tiba hari Kiamat dihadapkan orang-orang ahli amal lalu ditimbang amal perbuatannya, shalatnya, puasanya, sedekahnya dan hajinya menurut timbangan masing-masing, kemudian didatangkan ahli bala dan bagi mereka tidak ada timbangan amal. Tetapi pahala itu dituangkan sederas-derasnya sebagaimana dahulu di dunia dituangkan bala. Sehingga orang-orang yang sehat itu ingin andaikan tubuh mereka diguntung-gunting dengan gunting karena melihat pahala yang diterima oleh ahli bala itu.
Itulah kebenaran firman Allah yang artinya: “Sungguh akan dibayar tunai pahala orang-orang yang sabar itu tanpa perhitungan (batas)”. Subhanallah, betapa dahsyatnya pahala dan keutamaan orang bersabar. Andai kita tau besarnya pahala bersabar niscaya kita akan ridha diberi musibah dan kesulitan. Semoga kita tergolong orang-orang yang bersabar. Aamiin.(sdo)