Eramuslim – SETELAH kita mengetahui arti pentingnya khusyuk, mungkin timbul pertanyaan di benak kita bagaimana cara menghadirkan khusyuk di dalam salat?
Dalam permasalahan ini, ulama kita memberikan beberapa bimbingan. Di antaranya:
– Meminta perlindungan (istiadzah) kepada Allah azza wa jalla dari gangguan dan godaan setan.
– Meletakkan sutrah (pembatas) dan memandang hanya ke tempat sujud.
– Mengosongkan hati dari kesibukan-kesibukan lainnya. Bila terlintas pikiran lain di benak kita, maka segera ditampik dan tidak diindahkan. Bila ada kesibukan atau keinginan maka segera dituntaskan sebelum salat, seperti bila lapar maka makan terlebih dahulu, bila hendak buang air maka segera ditunaikan, dsb.
– Berupaya menghadirkan hati dan terus mengingat-ingat bahwa sekarang kita sedang berdiri di hadapan Raja Diraja (Malikul Mulk) Yang Maha Mengetahui segala perkara yang tersembunyi, baik yang samar maupun rahasia dari orang yang sedang bermunajat kepada-Nya, dan kita terus mengingat bahwasanya amalan salat ini nantinya (di hari akhir) akan ditampakkan kepada kita.
– Menenangkan anggota badan dengan tidak melakukan sesuatu perkara yang dapat mengganggu kekhusyukan, seperti memilin-milin rambut, menggerak-gerakkan cincin, dsb.
– Berusaha memahami, merenung-kan, memerhatikan, dan memikirkan bacaan-bacaan salat dan zikir-zikirnya, karena yang demikian itu akan menyempurnakan kekhusyukan. (al-Mausuah al-Fiqhiyyah, 19/118, Taisirul Allam, 1/292)