Eramuslim.com – Ada kesalahan fatal yang terjadi di kalangan kaum Muslimin akhir zaman terkait menyikapi karunia Allah Ta’ala. Sebagian mereka mengagungkan kekayaan dan kepemilikan harta serta menganggapnya sebagai karunia yang memang layak dinikmati karena keimanan. Di waktu bersamaan, mereka menganggap hina orang-orang yang kurang berpunya bahkan menganggap kemiskinan sebagai akibat buruk lantaran kurangnya iman dan taqwa.
Padahal dahulu, ada begitu banyak sahabat Nabi yang justru menangis sedih saaat dikaruniai limpahan harta. Mereka menangis dan khawatir, jangan-jangan harta itu diberikan dengan kemurkaan-Nya.
Siang itu datanglah berbagai jenis emas dan perak, permata dan sutra, serta berbagai jenis kekayaan duniawi lainnya dari Qadisiah dan Madain. Bukannya tersenyum bahagia, sayyidina ‘Umar bin Khaththab justru menangis penuh kekhawatiran.