Hadits ini merupakan salah satu penegas utama dari hadits lainnya yang lebih masyhur dan dirujuk oleh banyak imam. Ialah sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam yang dinukil oleh Imam at-Tirmidzi, “Di antara tanda kesempurnaan Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak berguna baginya.”
Kini, semakin banyak manusia yang tidak mampuh menahan diri dari membicarakan kesia-siaan. Mereka berlomba mengatakan apa saja yang diketahui, lalu terbersit kesombongan dalam hatinya hingga berakibat keburukan berupa hati yang berkarat.
Tak jarang, dari kesia-siaan percakapan di banyak forum dan berbagai media, ghibah (gosip), caci maki, saling merasa benar, dan keburukan-keburukan lain pun timbul dalam jumlah yang massif. Semua orang berlomba untuk bicara, semua terpacu untuk menyampaikan apa yang menjadi bisikan nafsu atau lintasan syahwatnya.
Jika ada sebagian kecil dampak berupa saling bunuh, dan ini benar-benar terjadi, sejatinya ada dampak lain yang jauh lebih besar. Ialah mengerasnya hati yang dialami oleh banyak orang hingga menular ke banyak generasi. Padahal, seorang hamba tidak akan bertemu dengan Allah Ta’ala kecuali mereka yang memiliki kelapangan hati. Sedangkan mereka yang hatinya keras, kesat, dan berdaki, dia dinobatkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sebagai orang yang paling jauh dari Allah Ta’ala.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]