Kejahatan dan kebiadaban yang dilakukan Abu Jahal kepada Islam, Rasulullah, dan dakwah yang diperintahkan-Nya adalah hal lain yang tidak akan hapus hanya karena ia hidup di zaman Nabi.
Demikianlah keadilan Islam. Nilai kebenaran Islam akan tetap, di mata generasi mana pun. Islam akan senantiasa adil dalam memandang umatnya sesuai dengan amal yang merupakan bukti imannya kepada Allah Ta’ala.
Kejadian tewasnya Abu Jahal dan sujudnya Nabi sebagai wujud syukur ini juga menjadi pelajaran amat berharga bagi kita. Bahwa dalam proses menjalani hidup, ada orang-orang yang kematiannya ditunggu dan disyukuri oleh orang lain.
Sebabnya, selama hidup orang tersebut tidak memberikan manfaat, justru madharat kepada diri dan sekitarnya. Ketiadaan mereka lebih diharapkan dibanding adanya.
Karenanya, mari perbaiki hidup. Mari niatkan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi sekitar. Sehingga banyak orang yang kelak menangisi dan merasa kehilangan serta mendoakan saat kita wafat. Aamiin. [Pirman/kisahikmah]