Keenam, kurang disiplin. Orang yang kurang disiplin biasanya hanya semangat di permulaan saja. Sedangkan pada perjalanannya ia akan mudah bosan dan malas-malasan. Sekali bertemu dengan masalah, maka ia akan berhenti atau memilih untuk menghindarinya, bukan menghadapi dan menyelesaikannya. Padahal semangat yang menggebu-gebu tak akan ada artinya jikalau tidak ada kegigihan dalam prosesnya. Seorang muslim yang baik harus memiliki keuletan dan kegigihan, pantang menyerah. Bahkan jika bisa, selalu mengupayakan agar target yang tercapai bisa melebihi perencanaan.
Ketujuh, riya atau pamer. Orang yang pamer hanya memperbaiki dirinya dengan tujuan mencari penilaian orang lain. Ia hanya akan membagus-baguskan topeng, kemasan, penampilan, namun tak peduli dengan isinya. Orang yang demikian akan rapuh, mudah rontoh saat ditiup angin yang kecil sekalipun. Ia tak memiliki semangat perjuangan, enggan berkorban, karena ia hanya peduli pada pujian yang didapatkannya.
Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak akan beranjak kaki seorang hamba dari tempat berdirinya di hadapan Allah pada hari kiamat sebelum dia ditanya tentang empat perkara, yaitu tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmu bagaimana diamalkan, tentang harta bagaimana cara memperoleh dan kemana dibelanjakan, dan yang terakhir yaitu tentang jasmani untuk apa dipergunakan.” (HR. Thabrani)
Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah Swt. yang senantiasa mujahadah mengembangkan diri dan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan kita. Aamiin yaa Robbal aalamiin. (inilah)