Jika seseorang bertengkar, pola pikirnya adalah masing-masing pihak akan merasa benar dan menganggap pihak lainnya salah. Tidak memikirkan kebenarannya dan akan lebih parah perdebatannya.
Mereka menjadi cenderung tidak lagi berperasaan, sudah kurang objektif. Ketika seseorang sudah marah yang dicari bukanlah kebenaran, namun kemenangan diri sendiri.
“Jika orang sudah berdebat, biasanya saling membakar satu sama lain. Bahaya perdebatan itu bagi orang yang belum bisa mengendalikan diri adalah menjadi ajang saling menyakiti dan menzalimi, karena dua-duanya tidak mencari kebenaran, hanya kemenangan, karena kalau nafsu kan kepuasannya adalah menyakiti, ya dengan kata-kata,” tegas Aa Gym.
Jadi menghindari perdebatan adalah bukan menghindari kebenaran, namun menghindari perbuatan zalim dari kedua belah pihak. Tujuannya adalah bukan tidak mengatasi masalah, tapi untuk menurunkan tensi agar ketika sudah tenang dan jernih jadi bisa menyelesaikan masalah. Kalau sedang debat dan marah, tidak akan bisa menemukan solusi.
Maka itu, penting sekali mengenali dan mengendalikan diri. Sebab perbedaan pendapat pasti ada dalam rapat atau suatu diskusi.
“Jika ada perbedaan pendapat ingat saja, kalau sudah mengarah ke pertengkaran harus kita yang setop, ingat hadis yang tadi,” kata Aa Gym.
Jika ingin mencari kebenaran, maka caranya harus benar. Dengan menghindari perdebatan adalah salah satunya karena untuk mendapatkan kebenaran atau solusi tidak akan bisa didapatkan dari nafsu debat melainkan harus dengan pikiran yang tenang dan jernih. (okz)
Wallahu a’lam bishawab.