“Sungguh aku melihat kami pada malam (perang) Badr, di mana tidak ada satu pun di antara kami melainkan ia tertidur, kecuali Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam, beliau salat menghadap pohon dan berdoa (kepada Allah) sampai subuh...” (Hadist Shahih, riwayat Ahmad no. 1161)
Dan kita tahu bahwa keeseokan harinya, Allah menjawab doa tersebut dengan menurunkan ribuan bala tentara Malaikat untuk menolong kaum muslimin yang berjumlah sedikit dan lemah waktu itu. Ini adalah salah satu bukti, betapa dahsyatnya doa di bulan yang suci ini.
Mereka yang dekat dengan Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam, sangat memahami betapa Ramadan adalah waktu yang istimewa untuk memanjatkan doa tanpa rasa takut akan ditolak.
Lihatlah bagaimana Aisyah radhiallahuanha meminta doa khusus dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam untuk dibaca saat Lailatul Qadr, beliau radhiallahuanha berkata:
Wahai Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam, jikalau aku mendapati satu malam (Ramadan) ternyata adalah Lailatul Qadr, maka doa apa yang aku ucapkan? Maka Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam menjawab; ucapkanlah:
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah. Engkau mencintai maaf, maka maafkanlah aku.” (Sunan Ibnu Majah no. 3850, dishahihkan al-Albani). (Inilah)