“Kalau kita itu pengin hidup kita itu terjamin, udah gampang salat subuh aja berjamaah. Hari itu kalau kita meninggal, tenang enggak usah khawatir, aduh saya belum siap meninggal, udah siap kalau kita udah salat Subuh berjamaah. Kita meninggal hari itu, udah siap. Tapi dosa saya banyak, Allah jamin dibebaskan dari api neraka. Kalau hari itu kita belum meninggal, Allah jamin hari itu akan Allah pelihara akan Allah cukupkan segala kebutuhan hidupnya,” lanjutnya.
Hal itu serupa dengan hadist riwayat Muslim, sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
مَنْ صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
“Barangsiapa yang shalat Subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 16)
لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
“Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan salat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no. 634)
Selain itu, hadist lain mengatakan bahwa pahala shalat Subuh berjamaah sama dengan pahala melakukan shalat malam sepanjang waktu malam. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
مَن صلى العشاء في جماعة، فكأنما قام نصف الليل، ومن صلى الصبح في جماعة، فكأنما صلَّى الليلَ كلَّه
“Barang siapa yang melakukan salat Isya berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan salat setengah malam. Barang siapa yang melakukan salat Subuh berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan salat malam sepanjang waktu malam itu.” (HR. Muslim, dari Utsman bin Affan Radhiallahu ‘anhu)