Eramuslim – Waktu bagi kebanyakan orang hanyalah sebatas tanda pengingat ketika saat jam kantor. Pengingat masuknya waktu salat, pembeda antara siang dan malam, atau sebagai tanda bergantinya tahun demi tahun yang selalu dirayakan.
Namun, sebenarnya waktu jauh dari sekadar pengingat hal-hal yang diungkapkan di atas. Apa itu? Yaitu pengingat akan dekatnya hari kiamat. Hari berakhirnya kehidupan di alam semesta. Mengapa demikian?
Hal ini terungkap ketika kita mencoba menelaah penggunaan kata-kata al-Waqt dalam Alquran yang sering dikaitkan dengan terjadinya peristiwa hari kiamat. Jadi, al-Waqt dalam Alquran lebih menunjukkan kepada hari kiamat.
Kata al-Waqt hanya dipakai dua kali dalam Alquran, yaitu terdapat pada QS al-Hijr ayat 38:
إِلَىٰ يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ
“Sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan.”
Dan QS Shad ayat 81 dalam bentuk kalimat yang sama:
إِلَىٰ يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ
“Sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat).”
Ilaa yaumi al-Waqti al-Ma’luum yang artinya “sampai waktu yang telah ditentukan”. Tak lain, ini merupakan tanda permulaan hari kiamat.
Dengan demikian, hari kiamat adalah hakikat waktu itu sendiri yang mengingatkan kita kiamat telah dekat. Ada masanya di pengujung perjalanan hidup kita di dunia ini akan bertemu dengan kiamat.