Inilah di antara sunnah yang sering ditinggalkan. Ada begitu banyak dalih yang disampaikan. Apalagi, menjilati jemari selepas makan (tidak menyisakan makanan) dipersepsikan sebagai tindakan kampungan, menjijikkan, dan rakus. Padahal, di dalam amalan nan sederhana itu terdapat rahasia yang amat agung.
Menjelaskan hadits ini, Imam an-Nawawi menuturkan, “Di antara makanan yang direzekikan kepada orang-orang beriman, Allah Ta’ala berikan keberkahan di dalamnya. Akan tetapi, mereka tidak mengetahui di mana letaknya.”
Beliau melanjutkan, keberkahan dalam sebuah makanan bisajadi berada dalam makanan yang sedang dikunyah, atau yang sudah ditelan dan masuk ke dalam lambung, atau yang masih berada di wadah makanan, bahkan amat mungkin berada di sebutir makanan yang terjatuh lantaran satu dan lain hal.
“Karena itulah,” jelas Imam an-Nawawi, “Rasulullah memerintahkan agar kita menjaga kesemuanya, sebab di dalamnya terdapat manfaat bagi badan dan kesehatan, keselamatan dari racun dan bahaya, serta kekuatan untuk berbuat taak kepada Allah Ta’ala dan daya untuk mengindar dari segala jenis perbuatan dosa.”
Alangkah menakjubkannya rahasia ini. Sebuah amalan kecil bermanfaat agung yang sering diremehkan. Andai kita mau menundukkan ego dan berupaya mempraktikkannya dalam keseharian dengan tidak menyia-nyiakan makanan, bisajadi dari sanalah timbul keberkahan yang amat banyak dan melimpah. [Pirman/Kisahikmah]