“Riba memiliki tujuh puluh dua cabang dosa,” demikian disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Dari tujuh puluh dua cabang dosa itu, yang paling rendah adalah, “Seperti seorang laki-laki yang menggauli ibunya sendiri.”
Bukankah di atas dosa yang paling rendah dari riba’ itu masih ada tujuh puluh satu cabang dosa yang lebih berat? Dosa apakah gerangan dan apakah puncaknya? Sebagaimana termaktub dalam Shahih al-Jami’ ash-Shaghir, Nabi menutup sabdanya ini dengan mengatakan, “Sedangkan yang paling tinggi tingkatannya adalah seorang muslim yang mencemarkan harga diri saudaranya.”
Itulah puncaknya, seorang muslim yang sibuk berkata-kata buruk tentang sahabatnya. Ia tak lelah kabarkan kepada dunia bahwa saudara muslimnya itu penuh dengan kekurangan, menceritakan keburukannya, sebarkan fitnah, membicarakan semua yang diketahui tentang saudaranya, tidak menghiraukan perasaannya dengan berkata kasar dan semena-mena, juga senantiasa menyebarkan kebencian di kalangan kaum muslimin dan manusia.
Semoga Allah Ta’ala menjaga lisan dari ketergelinciran. Semoga Allah Ta’ala jadikan lisan ini sebagai sarana untuk masuk ke dalam surga-Nya. [Pirman/kisahikmah]