Eramuslim.com – Setiap muslim pasti mendambakan kenikmatan dalam beribadah. Ketika kenikmatan beribadah hilang, maka yang terjadi adalah malas-malasan dan membuka peluang untuk meninggalkan ibadah.
Apa sebenarnya penyebab hilangnya kenikmatan beribadah? Mari kita simak penjelasan Al-Habib Quraisy Baharun dalam Jalsah Itsnain Majelis Rasulullah (MR) Jawa Barat. Nasihat dari orang orang-orang saleh penting untuk kita renungkan. Jasad sakit karena penyakit, sedangkan hati sakit dikarenakan dosa.
Maka sebagaimana jasad itu tidak akan dapat untuk merasakan lezatnya makan ketika sakit. Begitu pula dengan hati, dia tidak akan mampu mengecap nikmatnya ibadah karena berbagai dosa.
Salafus saleh ditanya: “Apakah orang yang melakukan maksiat itu bisa merasakan nikmatnya beribadah?” Dia menjawab: “Tidak”. Begitu pula bagi orang yang di dalam hatinya terbersit keinginan untuk melakukan maksiat.”
Kedudukan zikir bagi hati seperti makanan bagi jasad. Maka sebagaimana jasad tidak dapat merasakan lezatnya makanan tatkala sedang sakit, demikian pula hati tidak akan dapat untuk merasakan nikmatnya berdzikir bersamaan dengan cinta dunia.