Mertuanya semakin panik membayangkan bagaimana nasib padinya yang dijemur bila hujannya selebat ini, seperti yang dikatakan kepada menantunya tersebut, pemuda yang menjadi menantunya ini kembali berkata, “Tidak usah khawatir Insya Allah di sana belum hujan, hujannya hanya di daerah sini saja, di desa jenengan belum hujan, kalau pun di sana hujan, Insya Allah hujannya akan turun setelah semua padi yang jenengan jemur sudah ditutupi terpal.”
Seperti dilansir website Pondok Pesantren Tebu Ireng, setelah laju mobilnya memasuki desa tempat tinggal mertuanya, ternyata cuacanya masih cerah, dan ketika mendekati rumahnya cuacanya mulai mendung, ketika sampai di rumah mertuanya, ternyata para tetangga ramai-ramai membantu menutupi padi yang dijemur tersebut dengan terpal
Setelah selesai menutup semua padi yang dijemur dan semua tetangga kembali ke rumahnya masing-masing, serta pemuda, mertuanya, dan adik iparnya berteduh di teras rumahnya sambil bersyukur kepada Allah atas nikmat bahwa padinya yang dijemur tidak kehujanan, barulah Allah turunkan hujan yang membasahi hampir seluruh terpal yang menutupi padi-padi tersebut, karena hujannya cukup deras, seperti yang dikatakan oleh pemuda tersebut.
Itulah salah satu peristiwa yang bisa kita ambil pelajaran agar kita berbaik sangka kepada Allah sebab tak jarang Allah itu mengikuti prasangka hamba-Nya.
Bila ia berprasangka baik kepada Allah, maka Allah akan berikan kebaikan kepadanya dan begitu sebaliknya. (Okz)