Pentingnya Berbaik Sangka kepada Allah

Demikian juga yang dilakukan oleh mertua pemuda ini, ia menjemur padi hasil panennya di halaman rumahnya sampai menutup sebagian jalan depan rumahnya, tanpa berpikir panjang bila cuaca akan berubah menjadi hujan, karena cuaca pagi hari itu sangat cerah dan panas, sehingga ia tak berpikir untuk menutupnya dengan terpal atau membereskannya.

Pemuda tersebut berangkat bersama istri, anak-anak, dan mertuanya ke rumah kerabat untuk silaturahmi. Setelah beberapa saat tiba di rumah kerabat yang dituju, tiba-tiba cuaca berubah menjadi petang, awan di langit yang tadinya putih dan terang berubah menjadi hitam, gemuruh suara langit mulai terdengar yang diiringi angin kencang yang mulai mendingin seperti tanda akan turunnya hujan lebat, padahal jam belum menunjukkan waktu siang. Mertuanya mulai panik karena khawatir padi jemurannya akan basah kuyup terkena air hujan.

Melihat kepanikan mertuanya tersebut, pemuda itu langsung menawari untuk diantar pulang terlebih dahulu agar bisa menutup padi dengar terpal karena orang yang bertugas menjemur padi panenan di rumahnya menurut jadwal ia baru akan datang di sore hari seperti biasa, di pagi hari mengeluarkan padi untuk dijemur dan di sore hari datang lagi untuk memasukkan padi di karung-karung yang sudah disiapkan.

Mertuanya pun menerima tawaran tersebut, pemuda itu menyetir mobilnya melaju dengan kecepatan sedang sambil sesekali berkata kepada mertuanya, “Tidak usah khawatir Insya Allah di sana cuacanya masih cerah, tidak mendung seperti ini,” ungkap menantu berusaha menenangkan mertuanya.

Mertuanya pun menjawab, “Ya mudah-mudahan saja betul belum hujan di rumah, tapi medungnya sudah sangat gelap seperti ini kayaknya sebentar lagi hujan turun deras.”

Sesaat setelah berkata seperti itu, tiba-tiba hujan benar-benar turun sangat lebat, sehingga memaksa pemuda tersebut untuk menyalakan alat pembersih air hujan (wiper) di kaca mobilnya, pemuda itu tetap menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang seperti biasanya sambil berkata, “Iya betul hujan deras seperti yang baru saja jenengan katakan.”