Eramuslim.com – Ulama yang membimbing manusia kepada kebenaran mestinya dihormati dan dimuliakan. Namun, kali ini ceritanya lain. Seorang penguasa zalim bertindak sewenang-wenang terhadapnya.
Al Laits bin Sa’ad Al Mishri adalah seorang ulama dari kalangan tabi’in. Di usianya yang baru 16 tahun, keilmuannya telah diakui para gurunya termasuk ahli fiqih terkemuka Az Zuhri.
Bahkan, nama Al Laits juga disebut-sebut Hisyam bin Malik. Khalifah itu memprediksi, dengan kapasitas keilmuannya waktu itu, Al Laits akan memimpin para ulama Arab meskipun ia masih muda dan berasal dari Mesir.
Saat sang ayah wafat, Al Laits pulang ke kampung halamannya di desa Qalqasyandah, bagian dari wilayah administratif Markaz Taukh, provinsi Qalyubiyah, tidak jauh dari ibukota Mesir.
Ayahnya seorang kaya raya, memiliki harta melimpah dan sejumlah area pertanian yang subur. Ia juga tokoh yang dihormati.
Namun, ia setelah meninggal dan Al Laits menjadi tulang punggung keluarga, penguasa lokal merobohkan rumahnya. Al Lait lalu membangunnya kembali. Namun baru saja pembangunan dimulai, penguasa mengirimkan pasukan untuk merobohkannya.