Ayat semacam ini menunjukkan bahwa di langit pasti ada makhluk Ilahi yang juga “berakal”. Salah satu di antara mereka adalah malaikat. Bahkan secara tegas Alquran surah Asy-Syura 42: 29 menyebut adanya dabat yakni makhluk melata di langit dan bumi. Allah berfirman:
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِنْ دَابَّةٍ ۚ وَهُوَ عَلَىٰ جَمْعِهِمْ إِذَا يَشَاءُ قَدِيرٌ
“Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Mahakuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.”
Ayat ini dan semacamnya dijadikan alasan oleh sebagian tentang adanya makhluk hidup -selain malaikat di langit. Namun demikian, kita tidak dapat memastikan bagaimana keadaan mereka dan sifat-sifatnya. Saya juga tidak mengetahui apakah mereka juga wajib menjalankan tuntunan Alquran atau tidak.
Saya cenderung memahami bahwa Alquran hanya diturunkan – pada dasarnya buat manusia ( dan jin). Tetapi, bahwa Rasul SAW membawa ajaran yang menjadi rahmat bagi seluruh alam merupakan satu hakikat yang secara tegas difirmankan Allah:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiya’ [21]:107).
Dalam satu riwayat dinyatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya kepada malaikat Jibril “apakah engkau juga memperoleh rahmat itu?” Malaikat pembawa wahyu itu menjawab: Ya, salah satu di antaranya adalah dengan firman-Nya memujiku sebagai yang ditaati (di alam malaikat) dan terpercaya:
مُطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ
“Yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.” (QS At-Takwir [81]:21).
Demikian sebagian yang dapat diungkap. Namun, perlu kita sadari bahwa anak kecil seringkali tidak memahami apa maksud orang tuanya melakukan sesuatu, itu antara sesama makhluk. Jika demikian, bagaimana mungkin manusia yang merupakan makhluk yang dhaif ini, mampu mengetahui segala sesuatu dari ciptaan Allah? Yang pasti adalah:
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ
“Allah tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya untuk bermain-main.” (QS Al-Anbiya’ [21]:16), dan:
مَا خَلَقْنَاهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
“Allah tidak menciptakan keduanya melainkan dengan hak, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Ad-Dukhan 44]:39). (rol)