Eramuslim.com – Sebuah penelitian baru memperingatkan bahwa setiap jenis cahaya melewati waktu tidur, baik dari celah di tirai sampai smartphone, dapat membuka jalan menuju depresi. Rilis para peneliti di Nara Medical University, Selasa (13/3).
Meskipun para peneliti belum dapat menyelesaikan misteri tersebut, dilansir laman Dailymail menyatakan bahwa studi baru menunjukan beberapa bukti paling jelas sampai saat ini hubungan antara cahaya dengan depresi daripada yang disadari.
Periset bahkan menemukan hal terkecil dari paparan cahaya di kamar tidur pada malam hari dapat menyebabkan gejala depresi. Studi sebelumnya telah menghubungkan paparan sinar nokturnal dengan gangguan siklus tidur-bangun tubuh, tetapi masih berjuang menjelaskan dampak depresi.
Periset yang dipimpin oleh Dr Kenji Obayashi telah merekrut 863 orang lanjut usia, dengan usia rata-rata 72 tahun. Mereka tidak memiliki gejala depresi, kegelisahan atau perasaan sedih yang terus-menerus, pada awal studi dua tahun.
Peneliti mengukur tingkat cahaya di kamar mereka dengan meletakkan meter lampu di kepala tempat tidur setiap orang, untuk menentukan jumlah cahaya yang akan dilihat mata saat akan tidur. Sekitar 710 peserta tidur di sebuah ruangan yang benar-benar gelap, sementara sisanya terkena cahaya di malam hari.