Sesungguhnya kebaikan yang kita lakukan adalah manifestasi keimanan, sekecil apa pun kebaikan itu. Sebab, wilayah keimanan mencakup segala sesuatu yang besar dan juga yang kecil. Cabangnya pun tidak sedikit. Rasulullah SWT bersabda, “Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh cabang lebih, yang paling utama adalah ucapan ‘Laa ilaaha illallah’, sedangkan yang paling rendah adalah menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan, dan malu itu salah satu cabang keimanan.” (HR Bukhari dan Muslim).
Karena itu, seyogianya bagi seorang Muslim untuk bersegera melakukan kebaikan, sekecil apa pun kebaikan tersebut. Karena dengan konsistensi (istiqamah) dalam melakukan kebaikan, walupun kecil akan memantik ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Allah telah memerintahkan para hamba-Nya untuk senantiasa menjemput ampunan dan rahmat-Nya dengan memperbanyak amal kebajikan (QS Ali Imran: 133-134).
Komitmen untuk melakukan kebaikan tersebut dapat dimulai dengan niat yang baik. Niat yang baik inilah yang akan senantiasa mengantarkan seseorang berada dalam jalur kebaikan. Ahmad bin Hanbal pernah mengatakan, “Berniatlah untuk melakukan kebaikan karena sesungguhnya engkau akan senantiasa berada dalam kebaikan selama meniatkan diri untuk melakukan kebaikan.”
Kondisi pandemi Covid-19 seperti yang saat ini sedang kita alami tidaklah menjadi penghalang untuk kita melakukan kebaikan demi kebaikan. Justru kondisi demikian menjadi peluang bagi seorang mukmin untuk mendapatkan rahmat dan ampunan Allah SWT. Bahkan, bersabar terhadap musibah itu sendiri adalah sebuah kebaikan yang bisa mendatangkan pahala di sisi Allah SWT. ROL
OLEH MUHAMMAD RAJAB