Selain semua itu, orang yang menuggu salat juga akan didoakan oleh para malaikat. Nabi SAW memberi kabar, “Tidaklah seseorang di antara kalian duduk menunggu salat, selama ia berada dalam keadaan suci, melainkan para malaikat mendoakannya, “Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, sayangilah dia.” (HR. Muslim).
Malaikat adalah makhluk Allah SWT yang senantiasa bertasbih siang dan malam. Mereka terbebas dari sifat-sifat manusia dan jin yang penuh nafsu angkara murka. Insya Allah doa para malaikat kepada Allah SWT untuk orang yang menunggu salat direspons secara cepat. Orang yang menunggu salat akan diampuni dan diberkahi.
Amaliah yang dapat dilakukan pada saat menunggu datang waktu salat bisa berzikir, membaca Alquran, dan memperdalam ilmu agama (tafaqquh fiddin). Bisa juga membicarakan persoalan umat Islam seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dalam sebuah kajian atau memusyawarahkan agenda aksi keumatan dan kemanusiaan.
Pada saat seseorang berada di dalam masjid untuk menunggu waktu salat, maka orang itu akan mendapatkan pahala iktikaf (berdiam diri di masjid). Sementara itu, Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang iktikaf dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala), maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Dailami).
Terakhir, orang yang menunggu salat pasti berada di antara adzan dan iqamat. Kesempatan ini dapat digunakan, lagi-lagi untuk berdoa, karena itu adalah momentum mustajabah. Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya doa di antara adzan dan iqamat tidak akan pernah tertolak, karena itu berdoalah.” (HR. Ibnu Khuzaimah). Saatnya menunggu salat! (rol)
Oleh Dr KH Syamsul Yakin MA