Orang seperti kita hendak memohon surga?
Padahal, shalat lima waktu yang seharusnya dikerjakan di masjid sering kita lalaikan? Puasa sunnah amat jarang kita kerjakan meski tanpa udzur yang dibolehkan oleh-Nya? Membaca al-Qur’an amat jarang kita kerjakan padahal koran, berita dan bacaan lainnya menjadi seperti kebutuhan dan tak pernah kita tinggalkan?
Pantaskah orang seperti kita meminta surga?
Jika yang senantiasa menjadi kebiasaan adalah mengonsumsi berita yang tak jelas di berbagai media? Jika yang pertama kali kita buka adalah laman berita ngawur atau sekadar agar tidak dibilang kurang informasi? Jika yang menjadi kehidupan kita hanya tayangan televisi, berburu film baru, dan belanja yang tak jelas manfaatnya?
Layakkah orang seperti kita masuk surga?
Sementara Subuh saja sering kesiangan? Dhuhur ala kadarnya sebab kelelahan? Ashar di akhir waktu sebab dalam perjalanan? Lalu Maghrib kita kerjakan terburu-buru sebab mengejar kendaraan agar sampai rumah tak kemalaman? Dan kita mengakhiri Isya’ dengan sisa-sisa kelelahan sehingga tak terdapat sedikit pun khusyuk di dalamnya?
Rabbi, layakkah kami memasuki surga-Mu? Tapi kami paham, Kehendak-Mu di atas segalanya. Dan, semoga Engkau kurniakan Rahmat kepada kami untuk memasuki surga-Mu. Aamiin. [Pirman/kisahikmah]