Eramuslim – Syekh Abdul Wahid bin Zaid rah. a. adalah seorang ulama terkenal. Ia berkata bahwa ia telah berdoa selama tiga malam berturut-turut, “Ya Allah pertemukanlah aku dengan istriku di surga.”
Tiga hari kemudian ia memperoleh Ilham bahwa calon istrinya adalah Maimunah Saudah rah.ha., seorang wanita berkulit hitam dari Habasyah. Kemudian ia memohon agar diberi tahu di mana ia dapat menjumpainya.
“Maka ia memperoleh Ilham bahwa ia hidup di tengah suatu suku di Kufah,” tulis Syekh Maulana Muhammad Zakarriya Al-Kandahlawi dalam kitabnya “Fadhilah Amal” bab Kisah Para Ahli Zuhud dan Dermawan.
Ia segera pergi ke Kufah, dan bertanya kepada orang-orang di sana mengenai dirinya. Akhirnya ia diberitahu bahwa Maimunah Saudah tinggal di sebuah hutan sambil mengurus kambing kambingnya. Ketika ia pergi ke hutan, dilihatnya wanita itu sedang berdiri sholat.
“Pakaiannya buruk bertambal-tambal, di sisinya ada sekelompok kambing yang sedang makan rumput dengan sekelompok serigala,” katanya.
Ketika Maimunah Sauda mengetahui bahwa ada seseorang yang mendekatinya, maka wanita itu memperpendek sholatnya dan segera menyelesaikannya. Wanita itu berkata kepadanya.
“Wahai Abdul Wahid, lebih baik engkau kembali sekarang, karena Allah SWT berjanji akan menyatukan kita besok pada hari kiamat. Semoga Allah memberkatimu.”