Eramuslim.com – Gurunya para sufi, Imam al-Harits al-Muhasibi, menjelaskan dalam Risalah al-Mustarsyidin bahwa cinta terbagi menjadi tiga maqam. Dalam penjelasannya tersebut, beliau menyebutkan cara-cara yang harus ditempuh agar seorang hamba benar-benar mampu menggapai kesempurnaan dari ketiga cinta tersebut.
Cinta kepada Allah Ta’ala
Sufi yang merupakan guru dari Imam al-Junayd al-Baghdadi ini mengatakan, “Cinta kepada Allah Ta’ala ditandai dengan lebih mengutamakan ketaatan pada-Nya daripada kemaksiatan.”
Taat dan maksiat senantiasa berebutan untuk dikerjakan oleh seorang hamba. Keduanya merupakan perlambang cinta dan nafsu. Siapa yang dimudahkan dalam melakukan berbagai jenis amalan ketaatan, maka kemaksiatan, dosa, dan kesia-siaan akan berlari menjauhinya.
Sebaliknya, jika seorang hamba berlama-lama dalam perbuatan maksiat hingga terjerumus dalam dosa dan maksiat, maka amalan ketaatan pun enggan berdekat-dekat dengannya.
Cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam
Kesempurnaan cinta seorang hamba kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam hanya akan sempurna jika seorang hamba melakukan sunnah-sunnah yang mulia. Sebagaimana difirmankan oleh Allah Ta’ala dalam surat Ali ‘Imran [3] 31.
“Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah Ta’ala mengasihimu.”