Eramuslim – KEBAIKAN yang Anda berikan tidak melulu akan berbuah manis. Ada saja orang yang malah jahat dengan Anda dan tidak ingat dengan perbuatan baik yang pernah diberikan.
Akibatnya, ketika ada orang yang berbuat jahat pasti Anda merasa kesal. Tapi jangan jadikan kekesalan itu sebagai perusak hati. Rasulullah memberikan contoh baik saat Anda menghadapi hal ini.
Sebab, Allah SWT dan Rasulullah lebih mengharapkan Anda untuk berlaku sabar dan dengan begitu, iman Anda akan jadi lebih kuat dan Allah SWT menyukai orang yang sabar.
Seperti firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 134 yang berbunyi:
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.“
Diterangkan juga oleh Ustadz Fariq Gasim Anuz, memaafkan adalah salah satu perbuatan makruf yang disenangi Allah. Dengan menjadi pemaaf, Anda pun termasuk dalam kelompok orang yang bertakwa.
Ia melanjutkan, Allah memerintahkan kita agar selalu bisa memaafkan kesalahan orang lain. Namun, kita juga diperintahkan untuk memperbaikinya dengan berdoa dan menasihati dengan bijaksana.