Sungguh Allah SWT telah memberikan modal hidup yang sangat besar bagi kita. Kesehatan, anggota badan, dan akal pikiran yang dianugerahkan kepada kita mustahil dapat dinilai dengan harta. Karena itu, audit diri agar tidak muflis harus dimaknai sebagai ekspresi syukur kepada-Nya.
Ketika Rasulullah ditanya oleh istri tercinta, Aisyah. Ya Rasul, mengapa engkau mewajibkan dirimu untuk salat malam (tahajud) dan beristigfar lebih dari 100 kali dalam sehari? Padahal, tidakkah engkau sudah dipelihara oleh Allah dari berbuat salah dan dosa (ma’shum) dan engkau pasti masuk surga? Rasul menjawab singkat: Aku melakukan semua itu karena aku ingin menjadi hamba-Nya yang pandai bersyukur?” (HR Muslim). Wallahua’lam. (rol)