Eramuslim – ADA satu kalimat yang barangkali bisa menjadi pelipur kepenatan hati kita ketika melihat hiruk-pikuk negara kita, Di setiap perjuangan, selalu ada pengkhianat. Kalaupun ada sebagian orang berpenampilan muslim, lalu menyatakan dengan terang-terangan membela musuh islam, itu hal yang lumrah. Bagian dari sunatullah, dalam setiap perjuangan selalu ada pengkhianat.
Ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam berdakwah, ada banyak musuh mengintai. Terutama dari kalangan Yahudi dan orang kafir sekitar Madinah. Anehnya, di saat yang sama, ada beberapa orang yang tinggal di Madinah, mereka juga ikut salat jemaah bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam di masjid nabawi, yang justru terang-terangan memberi ruang bagi para musuh islam itu. Mereka itu adalah orang-orang munafik Madinah. Allah ceritakan tentang mereka dalam alquran,
“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman dan penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.” (QS. an-Nisa: 138 139)
Jadi, itu bagian dari kelanjutan sejarah yang sudah ada sejak masa silam. Mereka melestarikan tradisi pegkhianatan yang dilakukan orang munafik di masa silam, terhadap perjuangan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Sebagaimana orang munafik di masa silam, mereka sangat merugikan kaum muslimin. Wajar jika Allah memberikan ancaman berat bagi mereka. (Inilah)
Allahu a’lam.
Oleh Ustadz Ammi Nur Baits