Eramuslim.com – Dalam bahasa ilmiah, mimpi basah disebut sebagai emisi noktural. Dalam peristiwa alami yang disebut sebagai pertanda baligh bagi seorang Muslim ini, terjadi mekanisme mimpi berhubungan dengan lawan jenis yang tidak dikenal, lalu mengeluarkan sperma atau cairan seperti sperma.
Dalam Islam, mimpi basah menduduki pembahasan yang penting, meski sering dilewatkan, tidak mendapatkan perhatian serius dari orang tua, guru, maupun para pendidik lainnya. Padahal, sebagai bukti pentingnya soalan ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah menyebutkan mimpi basah ini dalam hadits-hadits yang shahih.
“Pena Tuhan diangkat dari tiga perkara; dari orang yang tertidur sampai terbangun, dari orang gila sampai dia sembuh, dari seorang anak sampai dia mimpi basah (yahtalima, ihtilam).”
Hadits ini diriwayatkan oleh tujuh sahabat utama, Ummul Mukminin ‘Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq, Abu Qatadah, ‘Ali bin Abu Thalib, ‘Umar bin Khaththab, ‘Abdullah bin ‘Abbas, Sidad bin Aus, dan Tsauban.