Miliki Tiga Hal Ini, Anda Bagai Diberikan Dunia Seisinya

Pun dengan anggota tubuh yang lain; kaki, tangan, organ dalam, dan seluruh potensi fisik yang diberikan oleh Allah Ta’ala, jika semuanya sehat maka bisa menjadi sarana untuk semakin dekat dengan Allah Ta’ala, dan menjadi parameter kekayaan asasi seorang hamba.

Pasalnya, jika pun jumlah kekayaan melimpah, andai tubuhnya sakit-sakitan, apakah makna kekayaan itu selain dinikmati oleh orang lain jika tak digunakan untuk berinfak di jalan-Nya?

Hati Merasa Aman

Hatinya bersih. Tak ada prasangka buruk. Senantiasa berbaik sangka kepada sesama. Tak ada dendam, yang mendominasi adalah niat untuk senantiasa berbuat baik kepada orang lain. Tak pernah merasa terancam keselamatan jiwanya, sebab akhlaknya memesona kepada semua manusia.

Hati adalah sumber kebaikan bagi sekujur badan. Maka hati yang dipenuhi prasangka, benci, dendam, sombong, dan berbagai sifat buruk lainnya pun akan mengundang aneka jenis penyakit fisik yang membunuh jiwa seorang hamba.

Alangkah menderitanya orang yang mengidap penyakit ini, hatinya jauh dari rasa aman.

Makanan untuk Hari Ini

Kemarin adalah masa lalu, esok adalah masa depan. Maka hari yang menjadi rezeki seorang hamba adalah hari ini. Sebab, kemarin telah berlalu, dan tak ada yang kuasa menjamin diri ini sampai di esok hari.

Inilah di antara bukti kemuliaan Islam. Ia mengajarkan pemeluknya untuk fokus pada apa yang dijalani, dan tak sibuk dengan segala sesuatu yang tidak pasti. Pun, terkait makanan. Tidak perlu menimbun untuk sekian lama. Jika ada untuk hari ini saja, maka itu lebih dari makna cukup.

Pasalnya, di antara kegalauan yang sering dialami oleh seorang manusia terjadi saat dirinya sibuk memikirkan esok yang amat panjang sehingga luput dari memperbanyak dan membaguskan amal saleh.

Jika tiga hal ini sudah Anda miliki saban hari, percayalah dengan apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dalam kitab az-Zuhd ini, “Maka seolah-seolah telah diberikan kepadanya dunia dengan segala isinya.”

Jika demikian, untuk apa terlalu khawatir dengan hal-hal lain di setiap hari yang kita jalani? [Pirman/Kisahikmah]