Salah satunya sebagaimana diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi yang dikutip oleh Dr Ali Hasyimi dalam buku Membentuk Kepribadian Muslim Ideal menurut al-Qur’an dan as-Sunnah. Dengan akhlak ini, seorang hamba diharamkan dari neraka.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Apakah kalian ingin aku tunjukkan siapakah yang diharamkan dari neraka? Atau, siapakah diharamkan atasnya api neraka?”
Nabi menjawab sendiri pertanyaannya dengan bertutur, “Api neraka dijauhkan atas orang yang sikapnya hangat, ringan, lembut, dan mudah.”
Lemah lembut. Tidak kasar. Bertutur dengan santun. Tidak meledak-ledak. Tidak mudah marah. Tidak gampang tersulut emosi.
Inilah akhlak yang disebutkan sebagai penakluk hati para objek dakwah. Inilah akhlak yang disebut sebagai pangkal kebaikan bagi banyak kebaikan lain.
Keluarga yang anggotanya mengamalkan akhlak ini, bagi mereka ketentraman, kenyamanan, sakinah, mawaddah, dan rahmah. Harmonis.
Sedangkan masyarakat yang berinteraksi dengan sikap ini, mereka mendapatkan jaminan kebahagiaan lantaran minimnya konflik yang terjadi.
Dan siapa pun yang tidak memiliki akhlak ini, baik individu, keluarga, atau masyarakat, bagi mereka kepedihan. Hidupnya tidak tenang. Mereka tak akan mungkin merasakan bahagia dan ketetangan.
Ya Allah, jadikan kami pribadi yang lembut dalam tutur dan tindakan. Aamiin.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]