Kedua, diawali dengan pertanyaan. Yaitu ayat-ayat yang diawali dengan pertanyaan seseorang. Baik itu sebagai jawaban terhadap masalah yang sebelumnya belum pernah dijelaskan–di mana orang-orang membutuhkan penjelasan hukum Allah dan bertanya kepada Rasulullah. Atau ayat-ayat yang diturunkan sebagai jawaban atas satu masalah yang sebelumnya pernah dijelaskan, akan tetapi di kalangan manusia terdapat perbedaan pemahaman sehingga dibutuhkan penjelasan secara detail.
Salah satu contoh ayat seperti itu ada di Surah Al-Baqarah ayat 186 berbunyi: “Wa idza sa-alaka ibadi anniy fa-inniy qaribun ujibu da’wata ad-da’i idza da’aniy,”. Yang artinya: “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu,”. (rol)