Eramuslim – MESKI berdoa dengan hati kita katakan boleh, namun berdoa dengan hati disertai pengucapan lisan itu lebih afdal. Karena dalam hal itu terdapat kolusi antara hati dan lisan. Kemudian, doa yang demikianlah yang dilakukan oleh para Nabi, Rasul dan para wali Allah, sebagaimana yang terdapat dalam Alquran. Diantaranya doa Nabi Ibrahim alaihissalam,
Dan (Ingatlah ketika Ibrahim berkata: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah diriku beserta anak keturunanku dari menyembah berhala-berhala.” (QS. Ibrahim 355).
Juga doa Nabi Nuh alaihissalam, Allah berfirman, Maka dia mengadu kepada Tuhannya: bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah (aku). (QS. Al Qomar: 10).
Doa Nabi Zakariya alaihissalam, “Ketika ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.” (QS. Maryam: 3).
Doa Ibunda Maryam alaihassalam, Maryam berkata: Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa. (QS. Maryam: 18).
Para ulama bahasa arab menjelaskan definisi perkataan (al Qoul). Perkataan adalah lafadh yang menunjukkan suatu makna. Sebagian yang lain menambahkan, pelafalan baik itu sedikit maupun banyak. Sementara lafadh adalah pengucapan pada lisan. (Inilah)
Wallahualam bis showab.
Oleh Ustadz Ahmad Anshori Lc