Kedua, orang yang mati ketika bertugas jaga (sebagai prajurit) di Jalan Allah.
Fadhdhalah ibn Ubaid meriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda, “Setiap yang mati akan selesai amalnya kecuali yang meninggal ketika bertugas jaga di jalan Allah. Amalnya terus tumbuh sampai hari kiamat dan ia akan aman dari fitnah kubur.” (HR Tirmidzi dan Abu Dawud).
Ketiga, orang yang meninggal pada hari Jumat.
Dalam hadis dari Abdullah ibn Amru, Nabi SAW bersabda, “Setiap muslim yang meninggal pada hari Jumat akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur.” (HR Ahmad dan Tirmidzi).
Hadis ini sahih melihat keseluruhan jalurnya, atau hasan.
Keempat, orang yang meninggal karena sakit perut.
Abdullah ibn Yasar berkata, “Aku pernah duduk bersama Sulaiman ibn Shard dan Khalid ibn ‘Urafthah. Mereka menceritakan baliwa ada seorang lelaki yang mati karena sakit perut. Keduanya ingin menyaksikan jenazahnya. Salah satunya mengatakan kepada yang lain, “Bukankah Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang mati karena sakit perut tidak akan diazab di dalam kubur?” Yang satunya menjawab, Ya.” (Dalam riwayat lain, “Benar kamu”)
Syekh Nashir berkata dalam Ahkam al-Jana’iz, hadis ini diriwayatkan oleh an-Nasa’i, Tirmidzi—beliau menilainya hasan—Ibn Hibban dalam Shahih-nya, at-Thayalisi dan Ahmad. Sanadnya sahih.” Lihat Akkam al-Jana’iz, h. 38.[Miftah H. Yusufpati/sindonews]