“Apalagi,” lanjut Syeikh Ibnu Muflih dalam bukunya Agar Tidak Diperdaya Setan, “setan mengetahui sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ‘Setan, jin, dan manusia atau siapa pun yang mendengar adzan, pasti akan mempersaksikannya di Hari Kiamat.’”
Masih dari buku yang sama, Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi mengemukakan sebuah pendapat bahwa yang menjadi sebab larinya setan saat adzan berkumandang adalah keputusasaan mereka lantaran gagal membisiki manusia untuk tidak mengesakan Allah Ta’ala.
Dari riwayat ini, kita bisa mengetahui bahwa setan akan senantiasa menggoda manusia untuk lupa hingga urung mengumandangkan adzan di masjid-masjid saat waktu shalat tiba. Termasuk di dalamnya, upaya-upaya yang dilakukan oleh sekelompok oknum yang berupaya membatasi kumandang adzan dengan dalih yang dipaksakan.
Sebaliknya, orang-orang beriman akan terus berusaha agar adzan tetap berkumandang, di mana pun mereka menetap. Kemudian menjadi contoh untuk bergegas dirikan shalat, lalu mendakwahkannya sesuai kemampuan terbaiknya.
Bahkan, orang-orang beriman ini menjadi sosok yang pertama kali merasa kehilangan jika suatu ketika tidak mendengar adzan sehingga tertinggal dari mendirikan shalat berjamaah bersama kaum Muslimin di masjid-masjid yang mulia. [Pirman/Kisahikmah]