Bisa jadi iblis datang lagi dengan membawa keraguan berbeda. “Memang Dia hidup. Tetapi Dia tidak ambil pusing dengan hidupmu.” Maka penggalan ayat berikutnya menjawab kebohongan itu. Bahwa Dia al qayyum (الْقَيُّومُ) yakni terus menerus mengurus makhluk-Nya. Bahkan Dia:
لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
tidak mengantuk dan tidak tidur.
Dengan jawaban itu, sirna sudah bisikan dan keraguan dari iblis. Namun bisa jadi ia datang lagi dengan menghembuskan, “Dia tidak dapat menjangkau tempatmu. Ada tempat-tempat yang hanya bisa dilindungi oleh kekuatan iblis.”
Maka penggalan ayat berikutnya menjawab dengan gamblang:
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya?
Bisa jadi iblis belum putus asa lalu datang dengan syubhat yang lain. “Musuhmu punya rencana yang sangat rahasia sehingga Tuhanmu tidak mengetahuinya.” Lanjutan ayat kursi menampik syubhat ini:
يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Allah mengetahui segalanya, di mana saja dan kapan saja baik di masa lalu maupun di masa depan. Bahkan seluruh alam semesta ini adalah kepunyaan Allah. Hingga langit dan arsy.
وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Mungkin iblis masih datang lagi berusaha menghembuskan bisikan. “Kalau begitu, Dia akan kelelahan menjaga kekuasaan-Nya yang sangat luas.” Maka jawaban tegas ada di penggalan ayat berikutnya:
وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.