Dia takut menentang para penganjur kebenaran. Lalu berpura-pura menyatakan keimanannya, meskipun dia tidak punya kekuatan dan kemampuan untuk menerima kebenaran. Mereka ini (kaum munafik) lebih berbahaya dari kaum katir. Sebab orang katir menolak dan menentang secara jelas dan terang-terangan, sedangkan kaum munafik mengaku beriman hanya untuk mencari dan mendapatkan perlindungan dan kepentingan diri.
Kaum muslimin mengira mereka dapat menambah kekuatan barisan umat Islam, padahal merekalah musuh dalam selimut yang mampu melemahkan kekuatan kubu hak (kebenaran) dari dua segi, yaitu, Pertama, kaum munafik menganggap kebenaran sebagai perisai untuk melindungi dirinya.
Kedua, kaum munafik kurang puas dan kurang yakin dengan keimanan mereka. Karena itulah mereka menghunus pedang yang lain untuk mematahkan dan mengalahkan kebenaran dengan berlandaskan pada keganasan dan kekejian serta kerakusan, dan mereka bekerja dalam kegelapan dan kekeruhan, sehingga lawannya tidak menyangka akan kehadirannya. Mereka lebih banyak merugikan Islam daripada orang katir karena itulah Islam memberikan perhatian utama kepadanya. Wallahua’lam [@paramuda/BersamaDakwah]