Sebaliknya, kemaksiatan justru bisa mendatangkan kebaikan. Tidak semuanya buruk. Apalagi ketika kemaksiatan yang dilakukan bisa mengantarkan pelakunya pada perasaan hina dan sesal di hadapan Allah Ta’ala.
Dua perasaan inilah yang mengantarkan pelaku maksiat pada taubat. Memohon ampun kepada Allah Ta’ala atas seluruh dosa dan kelemahan diri yang tiada batasnya. Tiada yang dilakukan, kecuali mengingat dosa, menangisi, menyesali, berkomitmen untuk tidak mengulangi, memohon kekuatan kepada Allah Ta’ala agar dihidupkan dalam taat, meminta pada-Nya agar dicabut hasrat untuk bermaksiat, lantas bergegas melakukan berbagai amal kebaikan sepanjang hidup hingga menghadap Allah Ta’ala dalam husnul khatimah.
Hendaknya kita berhati-hati dalam menjalani hidup ini. Jangan sampai terperosok di lubang binasa. Jangan sampai melakukan kebaikan tapi berujung keburukan. Jangan pula nekat bertindak maksiat, apa pun alasannya. Karena kita tidak tahu kapan datangnya ajal.
Wahai diri, perhatikanlah. Inilah kemaksiatan yang lebih baik dari amal ketaatan. Namun tetap, kita tak boleh menyengaja melakukannya.
Wallahu a’lam. (kg/kisahikmah)