Eramuslim.com – Sejatinya, rezeki merupakan karunia yang terjamin. Rezeki merupakan pemberian dari Allah Ta’ala kepada semua makhluk-Nya. Jika binatang melata saja pasti diberi rezeki dari-Nya, lebih-lebih lagi manusia yang disebutkan sebagai makhluk paling sempurna karena memiliki fisik yang bagus, akal untuk berpikir, dan hati untuk merasakan kebaikan atau keburukan.
Di tahap ini, seharusnya tak perlu mengkhawatirkan soal pembagian rezeki. Sebab hal itu merupakan Kuasa Allah Ta’ala yang tak bisa dicampuri. Maka, kemisterian rezeki tentang jumlahnya, cara pemberiannya, dan kapan diberikannya; seharusnya tak perlu membuat seseorang-apalagi orang beriman-pusing memikirkannya.
Namun, saat di satu sisi seorang Muslim diminta meyakini dengan jatah yang diberikan oleh Allah Ta’ala, mereka juga dianjurkan untuk melakukan kerja-kerja professional agar bisa menguasai perbendaharaan dunia. Tujuannya bukan untuk menumpuk harta atau bermewah-megah. Tetapi untuk memakmurkan bumi dan semakin meneguhkan perannya sebagai khalifah di muka bumi.
Beruntungnya, saat Allah Ta’ala memerintahkan kaum Muslimin untuk bertebaran di muka bumi guna mengunduh karunia-Nya, Dia juga telah membeberkan kiat-kiat yang kudu ditempuh. Kiat-kiat agar rezeki berlimpah itu, tersebar di banyak ayat al-Qur’an. Salah satunya sebagaimana terdapat dalam surat al-Maidah.
Di dalam ayat 66 surat kelima dalam al-Qur’an ini, Allah Ta’ala menyebutkan, “Niscaya mereka akan mendapatkan makanan dari atas dan bawah kaki mereka.” Allah Ta’ala akan mencurahkan rezeki dari langit dengan menurunkan hujan dan sinar matahari untuk pertumbuhan hewan dan tumbuhan, juga mengeluarkan rezeki dari dalam bumi dengan penyimpanan air dan zat-zat yang dibutuhkan oleh tanaman dan hewan yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan umat manusia.