Korupsi Itu Dosa Terbesar

Korupsi vs Memakan Harta Anak Yatim

Korupsi lebih besar dosanya daripada memakan harta anak yatim. Sebab, melalui korupsi, koruptor memakan harta anak-anak secara acak dalam jumlah banyak, baik anak-anak yatim atau anak-anak orang miskin.

Korupsi vs Memakan Riba

Riba adalah mengambil kemanfaatan dari uang yang dipinjamkannya. Sedangkan korupsi, ia mengambil uang yang sama sekali bukan haknya.

Melalui praktik riba, seorang lintah darat menghisap harta satu dua orang korbannya. Melalui korupsi, seorang koruptor menghisap harta sekian banyak rakyat di negerinya.

Korupsi vs Lari dari Medan Perang

Lari dari medan perang merupakan dosa besar karena membuat pasukan lemah dan negara kalah perang. Korupsi menjadi dosa yang lebih besar sebab ia membuat militer yang digerogoti anggarannya menjadi lemah serta membuat negara kalah sebelum perang.

Korupsi vs Menuduh Wanita Zina

Menuduh wanita zina adalah dosa besar, sebab ia telah memfitnah dan merusak kehormatan. Korupsi menjadi dosa lebih besar, sebab dengan korupsi yang memiskinkan masyarakat, sebagian wanita yang lemah iman beralasan mencari penghasilan dengan menjual kehormatan.

Korupsi vs Durhaka kepada Orangtua

Korupsi lebih besar dosanya daripada durhaka kepada orangtua. Sebab seandainya orang tuanya tahu bahwa anaknya memberinya makan dengan harta hasil korupsi, niscaya mereka tidak akan rela. Selain itu, korupsi adalah tindakan durhaka kepada seluruh orangtua yang seharusnya mendapatkan hak tetapi dirampasnya.

Korupsi vs Berdusta

Berdusta atau berbohong juga disebut Rasulullah sebagai dosa besar. Sedangkan korupsi merupakan kebohongan yang sangat besar. Bukan hanya bohong soal data tetapi juga bohong soal dana.

Korupsi vs Dosa Haqqul Adami Lainnya

Dibandingkan dengan seluruh doa yang sama-sama terkait hak Adam (dosa antar sesama manusia), korupsi paling sulit taubatnya. Para ulama menjelaskan, jika muslim berbuat dosa kepada Allah (hablun minallah), syarat taubatnya cukup tiga: menyesal, memohon ampun, berkomitmen tidak mengulanginya. Namun jika dosanya itu terkait dengan sesama (hablun minannas), syarat taubatnya ditambah satu lagi: membebaskan diri dari hak tersebut, dengan cara mengembalikan dan/atau meminta dimaafkan/dihalalkan.

Jika dosanya adalah memakan harta anak yatim, syarat keempat ini dipenuhi dengan mengembalikan harta yang telah ia ambil atau meminta dihalalkan/maaf kepada anak yatim tersebut. Jika dosanya adalah menuduh wanita mukminah berzina, ia cukup meminta maaf kepadanya. Jika dosanya adalah mencuri, ia cukup mengembalikan harta yang dicurinya kepada orang tersebut atau meminta dihalalkannya.

Tetapi jika dosanya adalah korupsi, sesungguhnya ia telah mencuri harta seluruh rakyat. Maka sebagai bentuk taubatnya, ia harus mengembalikan harta rakyat tersebut atau meminta maaf kepada seluruh rakyat. Sungguh sangat berat.

Karenanya, marilah kita jauhi korupsi. Dan demi pemberantasan dan pencegahan korupsi, jangan biarkan artikel ini hanya Anda baca sendiri. Jika Anda adalah orang baik yang jauh dari koruspi, artikel ini mungkin tidak begitu bermanfaat bagi Anda. Tapi jika Anda menyebarkannya, semoga dengan membaca artikel ini, orang yang melakukan korupsi tersentuh untuk segera bertaubat. Dan orang yang berniat korupsi segera membatalkannya. Sebab ia sadar, korupsi adalah dosa terbesar setelah syirik. Ia sulit diampuni.

Wallahu a’lam bish shawab. [Kisahikmah]