Eramuslim – UMAR bin al-Khathab dikenal sebagai pemimpin yang sayang pada umatnya. Sahabat Rasulullah itu tak senang jika ada rakyatnya yang kesusahan.
Contohnya, pada suatu hari Umar bin al-Khathab menyuruh seseorang menyembelıh seekor unta agar dagingnya bisa dibagi-bagikan kepada penduduk Madinah.
Kemudian orang-orang memisahkan bagian yang paling enak dari hewan sembelihan itu untuk diberikan kepada Umar. Ketika disajikan, Umar mendapati punuk dan hati unta di hadapannya. Umar pun bertanya: “Dari mana ini?” Seseorang menjawab: “Dari unta yang disembelih hari ini.”
Umar lantas berkata sambil menyingkirkan makanan itu: “Bagus, bagus! Akulah penguasa terburuk jika aku menyantap daging yang enak ini, sedangkan orang banyak tulangnya.”
Maka Umar memanggil pelayannya yang bernama Aslam seraya berseru: “Angkat nampan (berisi punuk dan hati unta) itu, lalu berikan aku roti kering dan minyak samin!”
Al-Ustadz Khalid Muhammad Khalid dalam kitabnya, Khulafa-ur Rasul, berkomentar tentang sikap Umar bin al-Khathab dalam kisah di atas: “Sosok bakim (pemimpin umat) seperti ini tidak akan kita temukan berada di posisi terdepan suatu rombongan, tidak pula di muka iring-iringannya, kecuali jika terdapat bahaya yang mengancam mereka.