Lalu di hari berikutnya, laki-laki itu berdoa lagi agar Allah mempertemukannya dengan orang yang benar-benar membutuhkan. Kemudian pada malam harinya ketika dirinya keluar rumah, bertemu dengan seorang perempuan.
“Besok pagi orang-orang heboh, mengatakan semalam seorang pezina mendapatkan sedekah. Lalu laki-laki ini merasa menyesal lagi dan merasa sedekahnya sia-sia,” terangnya.
Akhirnya di malam ketiga laki-laki ini berdoa lagi, supaya kali ini ia bertemu dengan orang yang tepat. Membutuhkan sedekahnya, dan ia pun akan memberikan uang atau hartanya.
Ketika keluar rumah, ia bertemu laki-laki yang lewat di depannya, dan tanpa pikir panjang langsung memberikan sedekahnya. Lalu besok pagi orang-orang mengatakan, ada orang kaya yang menerima sedekah.
Tiga kali ia bersedekah, tiga kali ia merasa gagal. Kenapa yang pertama ia bersedekah kepada pencuri, kedua kepada pezina, ketiga malah orang kaya sehingga dirinya merasa bahwa doa, serta niat baiknya tidak didengar Allah.
“Malam keempat, ia tidur dan bermimpi. Allah mengutus malaikat kepada laki-laki ini memberi tahu tentang sedekahnya. Malaikat ini berkata ” Ya fulan, sedekahmu yang pertama Allah terima karena ketika kamu bersedekah kepada pencuri itu telah menghalangi dia untuk mencuri,” tuturnya.
Kemudian ketika ia bersedekah kepada pezina, laki-laki itu telah menghalangi perempuan itu berzina karena telah mendapatkan uang, sehingga tidak perlu mengotori tubuhnya lagi.
Ketiga, laki-laki itu bersedekah kepada orang kaya yang kikir dan saat ini si kaya itu kini jadi orang yang dermawan. Ustadz Hanan Attaki mengatakan, hal tersebut merupakan dari niat yang baik.
“Ini penjelasan dari hadist innamal a’malu binniyat bahwa amal itu tergantung kepada niat. Sesungguhnya Allah membalas, memberi ganjaran, memberi pahala sesuai dengan apa yang kita niatkan.(okzn)