Kisah Ibrahim Bin Adham dan Kapal yang Akan Tenggelam

Eramuslim.com -Ibrahim bin Adham rahimahullah(100-165 Hijriyah), seorang ulama sufi kelahiran Balkh (sekarang Afghanistan). Ada yang menyebut beliau wafat tahun 160 Hijriyah. Nama lengkap beliau Hazrat Sultan Ibrahim bin Adham bin Mansur al-Balkhi al-Ijili Abu Ishaq. Beliau terlahir dari keluarga bangsawan Arab.

Mulanya beliau adalah seorang Raja di Balkh pada abad ke-7 Masehi. Kemudian meninggalkan kerajaannya dan memilih hidup zuhud. Kisah Ibrahim bin Adham adalah satu kisah yang cukup menonjol di masa awal kesufian.

Dikisahkan, dalam sebuah perjalanan, Ibrahim bin Adham hendak naik kapal laut. Sang petugas kapal meminta ongkos dua Dinar. Ibrahim berkata, “Sekarang saya tidak punya uang. Tapi saya akan berikan kepadamu di tengah perjalanan kita.”

Sang petugas kapal menjawab, “Perjalanan kita ini di laut, bagaimana kamu bisa memberiku uang?”Tapi kemudian ia berpikir, “Barangkali orang ini menyimpan hartanya di salah satu pulau yang akan dilewati.” Ibrahim Bin Adham pun diizinkan naik kapal.

Ketika kapal berlabuh di sebuah pulau, sang petugas kembali berkata: “Berikan dua Dinar itu.” Ibrahim menjawab, “Ya.” Beliau turun ke daratan, sementara sang petugas diam-diam mengikutinya.

Ibrahim terus berjalan hingga tiba di ujung pulau itu. Beliau lalu salat beberapa rakaat dan berdoa kepada Allah ‘Azza wa Jalla ketika sujud. “Ya Allah, orang ini meminta haknya yang menjadi kewajibanku. Tolong berilah Ia dariku.”