Eramuslim – BEGITU Nabi shallallahu alaihi wa sallam tiba di kota Madinah, unta beliau menderum di kebun milik dua orang anak dari kalangan sahabat beliau. Maka, tempat itulah yang dijadikan sebagai areal masjid. Kedua anak tersebut lebih memilih menghibahkan tanah itu kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Di dalam hadis tentang peristiwa hijrah yang panjang disebutkan, Lalu, beliau mengendarai binatang tunggangannya dengan diiringi orang-orang. Sampai akhirnya, binatang tersebut menderum di lokasi (calon) masjid Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di Madinah. Di tempat itu, hari itu juga beliau mendirikan salat bersama kaum muslimin. Lokasi tersebut adalah kebun kurma milik Suhail dan Sahl, dua orang anak yatim yang berada di bawah asuhan Asad bin Zurarah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda ketika binatang tunggangannya menderum di tempat tersebut, Tempat ini, insya Allah, akan menjadi tempat tinggal (saya). Kemudian, beliau memanggil dua orang anak pemilik tanah tersebut dan menawar tanah mereka untuk dijadikan masjid. Keduanya berkata, Tidak, bahkan kami menghibahkannya untukmu, wahai Rasulullah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam enggan untuk menerimanya sebagai hibah, hingga beliau membelinya dari keduanya . (HR Bukhari, no. 3906)