Eramuslim – Bertahun-tahun melayani Nabi Muhammad, ujar Anas bin Malik, belum pernah ia mendapati kata-kata kasar keluar dari mulut majikannya itu. Bahkan, muka yang masam tak pernah ditunjukkan kepadanya, apalagi memukul. Muhammad memperlakukan pembantunya, Anas, dengan lemah lembut.
Aisyah menjadi saksi. Menurut dia, Rasulullah tak pernah memukul dengan tangannya sama sekali, kecuali ketika berjihad di jalan Allah. “Beliau pun tak pernah memukul pembantu dan perempuan,” ujarnya dalam hadis yang diriwayatkan Muslim.
Kisah manis pembantu Muhammad pun berlanjut. Anas menuturkan, ketika ia tak sepenuhnya mampu mengerjakan apa yang diminta, junjungannya itu mau memakluminya. Pernah saudaranya memarahi Anas dan diketahui Muhammad. Lalu, Muhammad akan segera membela Anas.
“Biarkan dia. Seandainya mampu, dia tentu akan mengerjakannya,” ujar suami Khadijah ini seperti diuraikan dalam buku Manajemen Cinta Sang Nabi karya Sopian Muhammad.
Suatu hari, ungkap Anas, ia diminta untuk menyelesaikan sebuah urusan. Namun, ia melakukan kekhilafan. Anas malah bermain-main di pasar bersama sejumlah anak. Tiba-tiba, majikannya yang mulia itu muncul dan memegang bajunya dari belakang. Anas melihat wajah Muhammad. Bukan amarah yang terlihat, melainkan senyum yang menghias bibirnya.