Sudah menjadi hal yang amat lumrah bahwa masyarakat kita amat mudah membuang sampah di sembarang tempat. Bahkan jalan raya pun digunakan oleh para pengendara untuk melempar sampah seenaknya. Padahal, Nabi menganjurkan hal sebaliknya, dan menjanjikan amalan itu sebagai sedekah.
Menjelaskan hadits yang mulia ini, Syaikh Mushthafa Dib al-Bugha mengatakan, “Yaitu menyingkirkan setiap rintangan yang mengganggu kaum muslimin (umat manusia) di jalan yang mereka lalui.”
Rintangan itu bisa berbentuk, “Baik berupa batu, duri maupun najis.” Jika setiap manusia bisa berkomitmen dengan petunjuk nabawi ini, terang beliau, “Maka sudah pasti tidak akan tertinggal sampah maupun kotoran, kecuali pada tempatnya.”
Dengan demikian, pungkas ulama kharismatik asal Negeri Syam ini, “Akan hilang dari jalanan kaum muslimin apa yang mengganggu mereka.” Sehingga, “Negara Islam menjadi negara yang bersih dan indah.”
Demikianlah kiat sederhana dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Semoga hal ini menjadi perhatian serius bagi kita semua. Sehingga Islam benar-benar terwujud dalam keseharian, bukan hanya indah dalam tataran wacana.
Dalam riwayat yang lain, selain termasuk amalan yang dihitung sebagai sedekah, memungut duri, batu, rintangan, atau sampah di jalanan, merupakan salah satu amalan yang menjadi bagian dari tujuh puluh bagian iman.
Mari perbanyak sedekah dengan perbanyak memungut sampah yang kita temui di jalanan. [Pirman/kisahikmah]