Sontak saja, perbuatan Nabi ini mengundang tanya para sahabat. Apalagi, mereka baru pernah melihat kejadian ini pertama kali. Tanya mereka, “Ya Rasulullah, kami belum pernah melihat baginda melakukan ini sebelumnya.”
Dengan nada sedih, manusia paling agung dalam sejarah umat manusia ini menjelaskan, “Kupakaikan gamisku supaya dia memakai pakaian di surga. Aku rebahan di samping jenazahnya (di dalam kubur) agar dia diringankan dari tekanan kubur.”
Adapun yang menjadi alasannya, pungkas Nabi yang terkasih ini, “Selain Abu Thalib, tiada yang lebih baik perlakuannya terhadapku daripada dia.”
Itulah sekelumit kisah kesedihan Nabi saat Fathimah binti Asad wafat. Shahabiyah terpilih ini adalah salah satu ibu asuh Rasulullah selain Ummu Aiman. Beliau adalah istri dari Abu Thalib, dan ibunda dua mujahid kebanggan umat Islam-‘Ali dan Ja’far bin Abu Thalib.
Sebab mengasuhnya sejak belia itu pula, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sangat menghormati mertua anaknya ini-Fathimah binti Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karenanya, Fathimah binti Asad menjadi satu dari lima orang yang dimasukkan ke liang lahat dengan tangan manusia paling mulia yang menjadi imam para Nabi dan Rasul ini.
Sungguh, kemuliaan ini layak disandang oleh Fathimah binti Asad. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan ridha-Nya kepadanya. Aamiin. [Pirman/Kisahikmah]