Kalau kesempatan hidup ini disia-siakan, ketika dia sudah lewat atau kita meninggal, sudah tidak ada lagi kesempatan untuk mengulang. Tidak ada lagi peluang untuk memperbaiki diri, kecuali hadirnya petaka yang jauh lebih dahsyat, dan tidak bisa dibandingkan dengan meriang setahun. Di dunia saja petaka itu sudah dimulai, hanya saja sebagian dari kita tidak atau belum menyadari. Tidak adanya kesadaran untuk segera bertobat itu sendiri sudah merupakan petaka besar bagi kita.
Padahal, selain kesempatan hidup ini takkan terulang dia juga berbeda dengan kesempatan mengikuti tes CPNS. Tidak sama dalam hal jadwal, tempat dan pelaksanaannya.
Jadwal maut datang menjemput tidak dipajang di internet oleh pemerintah, tempatnya tidak diumumkan, dan tidak ada orang yang menjual buku maupun membuka kursus yang mengetahui cara meninggal.
Misalkan, tips meninggal dengan tenang di tempat tidur, yaitu tidak beraktivitas dan sepanjang waktu harus selalu berada di tempat tidur. Walaupun sanggup begitu, demi Allah, ini takkan menjamin. Bisa saja suatu saat tangan digigit kutu kasur, dan saking gatalnya pergi ke kamar mandi mencucinya, lalu terpeleset dengan kepala membentur toilet. Orang pun tidak jadi meninggal dengan tenang.
Seperti kejadian pesawat yang menabrak gunung atau tercebur ke laut. Semua yang meninggal di sana tidak ada yang tahu kalau hari, tempat, dan pesawat baru itu sebagai cara mereka meninggal. Mereka tidak membuat janji untuk berkumpul dan meninggal bersama di sana. Bahkan ada yang jauh-jauh lahir di Rusia, lnggris, Amerika, Cina, dan lainnya juga mendatangi sendiri tempat kematiannya di Indonesia. Hanya Allah yang tahu. Sedangkan yang cara meninggalnya bukan melalui kecelakaan pesawat, ada beragam alasan untuk tidak jadi menaiki pesawat yang akan celaka.
Jadi, kapan, di mana, dan bagaimana cara saya dan saudara meninggal, kita tidak tahu dan tidak akan pernah mengetahuinya. Maka, jangan pernah sia-siakan kesempatan hidup ini setiap saat, maut bisa datang menjemput, kita bisa meninggal di mana saja dan dalam aktivitas apapun. Kesempatan hidup yang hanya sekali pun dapat dengan mudahnya ditutup, oleh Allah Zat Yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan. Ketika kesempatan sudah ditutup, tidak ada lagi penyesalan setelahnya.